Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Calm Down

Dadaku sesak. Entah untuk kali ke berapa. Ternyata banyak ketakutan dan kekhawatiran yang baru-baru kupahami tentang diriku. Bahkan yang satu ini, aku tidak pernah menyangka jika reaksi tubuhku sebegini menyiksanya. Tuhan, aku ingin menangis. Aku ingin hidup dan berjalan tanpa dibayangi rasa takut tentang kejadian di masa silam. Aku ingin melalui lebih banyak hari tanpa kekhawatiran masa depan yang bahkan belum tentu terjadi.  Setiap perasaan itu muncul, aku memerintahkan pikiranku untuk berhenti, tenang barang sejenak untuk tidak peduli. Semua kalimat penghibur bahkan bosan kuucapkan untuk diri sendiri.  "Tenang, semua baik-baik saja. Kamu aman," omong kosong! Rongga dadaku seakan terhimpit. Ingin berteriak mengapa ketakutan ini terus mengiringi.  "Rasa takut itu ada supaya kita tetap waspada," yang mana? Bukankah waspada membuat kita merasa aman? Lalu waspada macam apa yang membuatku seolah kehilangan eksistensi diri?

Postingan Terbaru

Tak Biasa CInta

Tiramissu 2 (About Their Own Story)

Tiramissu

Ekspektasi yang Menyesatkan

Terima kasih 2020

Percakapan Rahasia

Episode Serupa

Tentang Istana Lebah

Rabu dan Sebaris Pertanyaan Tentang Penerimaan

Biarkan Dulu Lukaku Mengering