Episode Serupa
Hidup adalah perjalanan yang dinamakan kompromi. Kita diharuskan bekerjasama dengan ornag-orang di sekitar, binatang, alam semesta, pun juga segala hal yang ada di dalam kepala kita sendiri. Kita mungkin tersesat dalam pencarian tujuan, kemudian saling menemukan dan menciptakan alur yang sama untuk dituntaskan.
Kalau dipikir-pikir, Yang Maha Kuasa memang selalu memiliki cara untuk mengejutkan manusia. Kadang siang tertawa, malam tersedu memeluk nelangsa. Karena terlalu sering brsantai-santai, kadang tanpa sadar dituntut berlari kencang. Kadang terlalu sibuk mengejar pencapaian dunia, padahal akhirat juga berhak atas sehat kita. Terkadang kita terlalu sibuk bercanda, padahal iman juga butuh dijaga.
"Gusti Allah itu ndak tidur. Yang namanya hidup, maju ajur, mundur ya, babak belur," teringat petuahnya Eyang, dulu. Kalau punya pilihan memang harus cari jalan, bukan hanya menjalani saja tanpa rencana selanjutnya. Kalaupun nanti harus babak belur, setidaknya bukan hancur karena mundur.
Kalaupun harus berkompetisi, kadang musuh tidak harus dilawan, bisa dibujuk kemudian menjadi teman. Ya, hidup bukan hanya ada ambisi kita saja. Kupikir, aku sudah beberapa kali menuliskan ini.
Tak ada proses bekerjasama yang sederhana. Tak ada kemudahan yang dituntut mudah. Beberapa kali mungkin kita dihadapkan dengan keputusan yang rumit. Setelah memantapkan hati malah justru menjadi pilihan ke sekian. Setidaknya, jangan kehilangan diri sendiri di tempat paling asing sekalipun.
Tuhan tak pernah keliru menuliskan takdir. Mungkin sesuatu yang tak pernah melintas di pikiran kita. Akan bertemu siapa, hati dituntut berkompromi dengan apa saja hari ini, besok dan seterusnya. Mungkin penuh air mata, berliku, persimpangan yang mana yang sebaiknya kita pilih. Seseorang kadang dipaksa untuk bertahan dalam situasi yang amat perih. Mungkin sebaiknya kita tak hanya melihat diri kita sendiri. Mungkin kita bisa menyalahkan semesta yang tak mau berkompromi atas segala hal yang menimpa kita. Tapi bukankah proses hidup menjadi dewasa juga ditentukan bagaimana kita harus bersikap dalam berbagai permasalahan?
Sebentar, napas dulu.
Barangkali beberapa hal yang tidak menyenangkan kita sendiri yang menciptakan. Dalam perjalanan menemukan teman dan cara berkompromi yang baik, mungkin kita akan mendapati banyak kisah dari orang lain. Dari teman duduk di sebelahmu misalnya. Apa kau tahu, pundaknya mungkin saja telahh terpahat dari berbagai luka. Hatinya terbentengi dari berbagai macam ujian kesabaran. Apa kau tahu? tidak, kan.
Dalam bumi sebesar ini, yang tentunya tidak berputar hanya dengan perasaan kita seorang diri, jangan bersikukuh atas apa-apa yang bukan menjadi hak kita.
-Melanjutkan perjalanan.
Komentar
Posting Komentar