Biarkan Dulu Lukaku Mengering

Di lingkar mata hitammu, selain menemukan semesta, aku juga merasakan luka.
Luka yang berkali-kali kau buat kering, juga kembali menganga.
Aku mencintaimu, namun juga muak terus terluka.

Dengan dua alis tebal yang menaunginya,
aku takut tentang bahaya yang akan kau ciptakan terhadap hatiku,
terhadap hidupku.
Aku mempercayakan banyak hal kepadamu,
tapi juga tidak sedikit yang kau buat hancur tak tersisa.

Dalam ucapanmu, aku menggantungkan harap yang kuimpikan.
Tapi beberapa diantaranya yang kuungkapkan,
kau jadikan sampah yang tak bisa kuterima.

Akankah aku bertahan dengan alasan cinta meski terluka?
Atau aku pergi dengan alasan terlalu banyak sudah aku terluka?

Andai saja kau mau mendengarku lebih lama, ini tak 'kan terjadi.
Jika saja kau mau paham, bukan hanya sekadar tahu, lukaku tak 'kan separah ini.
Jika saja kau mau tahu apa yang kursakan, mungkin aku tak akan setertatih ini mencintaimu.

Jika lusa aku bilang menyerah,
akankah kau berubah pikiran dengan peduli
terhadap cinta sekaligus luka yang kau ciptakan?

Mengertilah, mengertilah dengan kebodohan yang sengaja kubiarkan
dengan terus mencintaimu.

Karena bersamamu, aku tak bisa membedakan mana luka dan yang mana cinta.


- Kau genggam, kemudian kau lepaskan, berulang-ulang.
   22.56

Komentar